SUMBAR-Jhon Kenedy Azis (JKA) calon Bupati Padang Pariaman, blak-blakkan mengatakan alasan dirinya maju dalam Pilkada Kabupaten Padang Pariaman.
Kepada wartawan JKA menceritakan, kisah ini bermula dari Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto memanggil dirinya.
"Ketum, pak Airlangga memanggil saya untuk menghadap. Kepada beliau saya sampaikan, sesuai prediksi bahwa dalam pileg kamarin bakal kalah," ungkap JKA yang kerap dipanggil Mak Tuan itu.
Lantas mendengar pernyataan JKA, Airlangga mengungkapkan bahwa ia jauh-jauh hari telah mempersiapkan posisi strategis yang diamanatkan kepada JKA.
"Beliau tawarkan kepada saya jabatan atau memberikan amanah yang posisinya bisa dikatakan tinggi," ujar JKA.
Namun pada sisi lain, kata Jhon, puluhan kali pesan dan telpon masuk untuk meminta ia menjadi Bupati Padang Pariaman. Pesan itu tidak hanya dari warga di kampung melainkan dari sanak perantau juga.
"Tidak pernah terpikirkan oleh saya untuk menjadi bupati. Dengan banyaknya permintaan saya bingung untuk menolak permintaan warga," terang Jhon.
Lepas itu, lanjutnya, saat ia kungker ke Bali, salah satu tokoh penting di Padang Pariaman menelpon ia.
"Tokoh itu menanyakan kepada saya, usai kalah di pertarungan pileg, bagaimana dengan Bupati. Ia mengatakan begitu banyak desakan warga agar saya maju di pilkada," kata JKA.
JKA menjawab, bahwa ia baru kalah dalam pileg sehingga banyak yang memengaruhi mental.
"Jujur kalah di pileg memengaruhi mental saya. Terus terang untuk pulang kampung saja, rasanya agak malu," katanya.
Kekalahan saat itu juga berdampak pada finansial JKA. Baginya pemilu saat itu adalah proses terberat dalam langkah politiknya.
"Dua alasan itu, sehingga saya tidak menanggapi masalah bupati ini. Apalagi telah dijanjikan oleh ketum jabatan yang strategis," katanya.
Mendengar tanggapan JKA seperti itu, tokoh tersebut menjelaskan kalau soal mental bisa terobati dengan berjalannya waktu. Demikian soal finansial, bakal mengalir saja, banyak cara untuk niat baik.
Pergolakan pikiran tengah itu mengantarkan JKA pada persimpangan. Ia harus memilih antara menjalankan amanat Airlangga atau memenuhi harapan warga Padang Pariaman.
"Lalu dua pilihan itu saya diskusikan dengan keluarga. Terutama pada istri, saya utarakan hal tersebut," jelasnya.
Sepanjang diskursus dengan sang istri tercinta, JKA meminta pendapat anak pertamanya yang berada di Amerika via telpon.
"Anak saya mengatakan kepada saya, ayah apa tujuan ayah untuk menjadi bupati?," kata JKA menirukan pertanyaan anaknya.
Lalu anaknya membeberkan, jika JKA ingin jadi Bupati untuk mencari kehormatan gak ada gunanya. Kalau tujuan untuk mencari jabatan, anaknya tidak setuju. Apalagi tujuan untuk mencari materi.
"Setelah itu, anak saya menceritakan kisah sewaktu kami masih sekantor saat-saat menjadi pengacara, dimana 60 persen klien adalah pejabat daerah. Keluarga tidak mau kalau saya seperti itu," ulas Jhon.
Tapi, kata anak Jhon, jika alasan JKA jadi Bupati untuk mengabdikan diri kepada masyarakat Padang Pariaman dan bersama membangun kabupaten lebih baik, mereka sekeluarga iklas dan mendukung penuh.
Setelah melewati berbagai perdebatan dan diskursus dengan beberapa orang berpengaruh dalam hidup, JKA mantapkan pilihan untuk maju.
"Jadi bupati ini, saya korbankan janji ketum terhadap saya. Jika diwujudkan Allah maka saya bakal jadi Bupati untuk semua elemen masyarakat, apakah orang kaya, miskin, berpangkat, gelandang bahkan sekalipun orang gila saya buaptinya," kata JKA.
Jhon menjelaskan, jika terpilih, wujud Bupati memang ada pada dirinya namun kepentingan sebagai Bupati adalah untuk kepentingan seluruh masyarakat Padang Pariaman.
"Kepentingan saya jika terpilih menjadi Bupati adalah untuk kepentingan rakyat, bukan untuk kepentingan John Kenedy," ujarnya.
John mengatakan, sangat ikhlas ia ingin mengabdi untuk Padang Pariaman lantas oleh sebab itu ia mengharapkan dukungan dari seluruh warga Padang Pariaman.
"Saya memberanikan diri dengan segala keterbatasan sebagai manusia. Saya memberanikan diri untuk maju sebagai bupati Kabupaten Batang. Saya mohon doa dan dukungan masyarakat," katanya.