Sumbarkita– Sejak dilantik sebagai Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIB Pariaman, Sahduriman terus menunjukkan komitmennya untuk menghadirkan perubahan positif di lingkungan Lapas.
Sosok yang dikenal bersahaja ini memiliki visi besar menjadikan Lapas Pariaman sebagai tempat pembinaan yang humanis dan produktif bagi para warga binaan.
“Saya ingin membangun Lapas ini tidak hanya sebagai tempat menahan narapidana, tetapi sebagai wadah pembinaan yang benar-benar memberikan bekal hidup bagi mereka. Di sini, mereka harus merasa dididik, dibina, dan diperlakukan secara manusiawi,” ujar Sahduriman dengan penuh semangat.
Sahduriman menaruh perhatian besar pada kesejahteraan warga binaan. Menurutnya, kualitas makanan dan kebersihan lingkungan merupakan hal mendasar yang harus diperhatikan.
“Makanan yang sehat dan lingkungan yang bersih itu hak dasar setiap manusia, termasuk warga binaan. Kalau kebutuhan dasar ini terabaikan, bagaimana kita bisa berharap mereka berubah menjadi lebih baik,” tegasnya.
Untuk itu, Sahduriman secara rutin memantau kualitas makanan yang disajikan kepada warga binaan dan memastikan lingkungan Lapas selalu dalam kondisi bersih.
Ia bahkan mengajak seluruh petugas Lapas untuk bersama-sama menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.
Pengembangan Keterampilan: Dari Penjara Menjadi Tempat Berkarya
Tidak berhenti di situ, Sahduriman juga mendorong program keterampilan bagi warga binaan. Salah satu program yang kini mulai dikenal luas adalah produksi sepatu dan sandal yang dibuat oleh warga binaan.
Produk tersebut mendapat sambutan positif dari masyarakat dan mulai dipasarkan ke berbagai daerah.
“Saya percaya bahwa setiap orang memiliki potensi yang bisa dikembangkan. Melalui pelatihan ini, kami ingin mereka memiliki keterampilan yang berguna setelah bebas nanti. Ini bukan hanya soal ekonomi, tapi juga soal martabat dan kesempatan kedua dalam hidup,” tutur Sahduriman.
Program ini mendapat perhatian besar dari berbagai pihak. Banyak pihak eksternal yang tertarik untuk bekerja sama dalam pengembangan keterampilan warga binaan.
“Saya ingin Lapas Pariaman dikenal sebagai pusat pelatihan dan produksi, bukan sekadar tempat tahanan,” tambahnya.
Memperkuat Sinergi Antarinstansi
Dalam menjalankan tugasnya, Sahduriman sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai instansi. Salah satu langkah penting yang ia ambil adalah menjalin komunikasi erat dengan pihak Kepolisian Resor Padang Pariaman.
“Kerja sama antarinstansi sangat penting. Kami tidak bisa bekerja sendiri. Sinergi dengan pihak kepolisian, dinas kesehatan, dan lembaga lainnya menjadi kunci keberhasilan pembinaan di Lapas,” katanya.
Ia juga memberikan perhatian khusus pada pelayanan kesehatan bagi warga binaan. “Kami sangat berterima kasih kepada Dinas Kesehatan Kota Pariaman dan Rumah Sakit Paru Sumbar atas kerja sama mereka. Kesehatan warga binaan adalah prioritas kami, terutama di masa pandemi dan pascapandemi,” ujar Sahduriman.
Dukungan dari Petugas Lapas
Semangat perubahan yang dibawa Sahduriman mendapat respons positif dari para petugas Lapas Pariaman. Mereka siap bekerja sama dan mendukung setiap program yang diinisiasi oleh Kalapas baru ini.
"Kami merasa termotivasi dengan kehadiran Pak Sahduriman. Beliau tidak hanya memberi arahan, tetapi juga turun langsung memantau dan bekerja bersama kami,” ungkap Aidil salah satu petugas Lapas.
Membangun Harapan Baru
Di bawah kepemimpinan Sahduriman, Lapas Pariaman perlahan tapi pasti berubah menjadi tempat yang lebih manusiawi dan inspiratif. Visi dan misinya membawa angin segar bagi warga binaan, memberi mereka harapan baru untuk masa depan yang lebih baik.
“Saya selalu katakan kepada mereka, masa lalu adalah pelajaran, tapi masa depan masih bisa kita ukir bersama. Jangan pernah menyerah,” pesan Sahduriman di akhir wawancara.
Dengan semangat dan tekad yang besar, Sahduriman membuktikan bahwa di balik dinding Lapas, ada kehidupan yang bisa berubah menjadi lebih baik. Lapas bukan lagi sekadar tempat hukuman, tetapi juga tempat belajar dan bangkit kembali.