Sumbar– Sepanjang tahun 2024, gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah hukum Polres Padang Pariaman tercatat sebanyak 1.023 kejadian.
Angka ini meningkat signifikan dibandingkan tahun 2023 yang mencatatkan 846 kasus.
Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, menjelaskan bahwa gangguan tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, baik oleh manusia maupun kondisi alam dan cuaca.
"Dari total gangguan Kamtibmas, sebanyak 1.000 kasus berasal dari kejahatan, 12 kasus disebabkan oleh bencana alam, dan 11 kasus berasal dari gangguan lainnya," ungkap Kapolres.
Dari kasus kejahatan konvensional, pencurian menjadi yang paling dominan dengan 189 kasus, naik dibandingkan tahun 2023 yang mencatat 162 kasus.
"Masyarakat cukup aktif melaporkan kejadian pencurian. Dari 189 laporan, sebanyak 180 kasus telah kami tangani dengan baik dan profesional," jelasnya.
Kasus penganiayaan menempati urutan kedua dengan 89 kejadian, di mana 81 kasus telah berhasil ditangani.
Sementara itu, kekerasan terhadap perempuan dan anak berada di peringkat ketiga dengan 39 kasus, hampir seluruhnya selesai ditangani dengan tuntas dan profesional.
Selain itu, kasus pembunuhan menjadi perhatian serius di Padang Pariaman dengan empat kejadian selama tahun 2024.
“Kasus pembunuhan ini menjadi perhatian publik dan kami berkomitmen untuk menanganinya dengan prioritas tinggi,” ujar Kapolres.
Dengan meningkatnya angka gangguan Kamtibmas ini, pihak kepolisian terus berupaya meningkatkan keamanan dan ketertiban melalui patroli rutin, penanganan kasus secara profesional, dan edukasi kepada masyarakat.
Kapolres juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan aktif melaporkan kejadian yang mencurigakan.
