PARIAMAN- Dinamika kampanye di Kota Pariaman cukup tinggi saat ini. Berawal dari serangan buzzer dari pasangan calon hingga laporan ke Bawaslu. Perihal itu menjadi catatan khusu bagi Bawaslu Kota Pariaman.
Elmahmudi selaku Komisioner Bawaslu Pariaman mengatakan, jauh sebelum kampanye dimulai pihaknya telah mempersiapkan pengawasan.
"Namun saat ini berkembang isu-isu dalam rentang kampanye. Oleh sebab itu kami melakukan lagi rapat teknis dengan Panwascam terkait isu yang berkembang" ungkap Elmahmudi, Minggu (20/10).
Dijelaskannya, dalam rapat teknis tersebut segala bentuk laporan dan temuan pelanggaran akan dibahas.
"Sehingga usai diskusi ini kami dapat merumuskan masalah yang ada dan mencari solusinya. Bakal ada hal hal penting menjadi catatan sehingga harus ditindaklanjuti," katanya.
Elmahmudi bilang, sejauh ini tahapan kampanye yang berlangsung di Kita Pariaman berjalan aktif sepanjang itu diberitahukan kepada KPU dan Bawaslu maka tak luput dalam pengawasan.
"Jadi terkait dugaan pelanggaran dalam kampanye itu sudah dilakukan langkah pencegahan. Selain melakukan pengawasan kita juga edukasi masyarakat. Materi edukasi tentu terkait dengan prosedur kampanye serta dilengkapi dengan apa yang menjadi larangan dan siapa yang dilarang dalam kampanye," ujarnya.
Dikatakannya, kerja Bawaslu saat ini timbal balik selain melakukan pencegahan Bawaslu juga memberikan edukasi kepada masyarakat dan kepada pasangan calon.
"Jadi hari ini kami kumpulkan seluruh Panwascam dan membahas terkait isu atau persoalan yang telah terjadi dalam rentang masa kampanye," katanya.
Dengan demikian, lanjutnya, Bawaslu Pariaman tambah mantap melakukan pengawasan dan pencegahan pelanggaran kampanye di kota Pariaman.
Sebelumnya diberitakan, tim Paslon 03 Balad-Mulyadi melaporkan Paslon 01 Genius-Ridwan ke Bawaslu Pariaman terkait dugaan menggerakkan puluhan ASN.
Laporan tersebut dibuat oleh tim Balad-Mulyadi pada Jumat (18/10). Pada Sabtu (19/10) tim 01 membantah Suma tuduhan tersebut.
Perihal itu juga, Ketua Bawaslu Pariaman Riswan mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih 'mempelajari' laporan itu dan telah menerima secara resmi
