Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pemasok Sabu dari Pekanbaru ke Pariaman Belum Terungkap, Ini Kendalanya

27 Agustus 2022 | 19:31 WIB Last Updated 2022-08-27T12:31:52Z


PARIAMAN- Pekanbaru-Riau menjadi wilayah pemasok narkotika jenis sabu-sabu terbesar ke Kota Pariaman-Sumbar. Namun jaringan antar provinsi tersebut sampai hari ini belum bisa dilumpuhkan oleh kepolisian setempat, Jumat (26/8/2022).

Menyoal itu, Polres Pariaman melalui Satresnarkoba telah melakukan berbagai upaya penangkapan. Bahkan beberapa kurir sabu yang merupakan warga Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman telah diringkus.

Usaha penangkapan itu hanya mampu menekan pergerakan kurir di Pariaman saja. Lalu bagaimana dengan pemasok dari Pekanbaru itu, mereka masih melakukan pergerakan secara masif.

Kapolres Pariaman, AKBP Abd Aziz membenarkan kalau Pekanbaru adalah wilayah pemasok sabu ke Pariaman sementara ganja berasal dari Sumatra Utara, melewati Pasaman Barat hingga ke Pariaman.

"Benar, sabu-sabu yang berhasil kami amankan berasal dari Pekanbaru," kata AKBP Aziz, ketika pers rilis kasus narkotika belum lama ini.

Data tersebut bersumber dari keterangan pengedar atau kurir sabu yang pernah mereka tangkap.

"Namun pemasok belum berhasil kami tangkap lantaran beberapa hal," ulas Kapolres.

Menurut AKBP Aziz kendala pihaknya saat ini adalah terkait proses melacak identitas pemasok.

"Jadi pelaku ini hanya terhubung melalui alat komunikasi seperti telepon genggam. Bahkan mereka tidak pernah saling kenal dan bertatapan langsung," jelas AKBP Aziz.

Saat kurir di sini (Pariaman) ditangkap,katanya lagi, setelah barang haram itu sampai, komunikasi antara kurir dan pemasok telah terputus.

"Beberapa kasus pelaku mengunakan nomor yang tidak diketahui atau private number. Sehingga tidak semudah itu dilacak keberadaanya," jelas Kapolres itu.

Kalupun nomor HP telah dikantongi, katanya lagi, saat dihubungi nomor tersebut tidak bisa diakses lagi. Nomor itu telah dibuang atau dihancurkan pelaku.

Kapolres mengakui kesulitan melacak akses komunikasi antara pengedar itu memang menjadi kendala pihaknya. Namun ia tetap mempunyai cara lainnya untuk memberantas sabu di Pariaman.

"Kesulitan akses komunikasi itu tidak menghentikan upaya kami untuk memerangi narkotika. Kami tambah gencar meringkus pengedar yang berada di sini," ungkapnya.

Dengan demikian, katanya lagi, jika pengedar tertangkap dengan jumlah yang banyak tentu berdampak pada jejaringan tersebut.

"Pada siapa lagi pemasok memberikan narkoba sementara pengedarnya telah ditahan," ujar Kapolres.

Dia berharap jaringan narkotika di Pariaman bisa sepenuhnya dilumpukan. Andai saja hal itu tidak bisa dicapai, paling tidak mampu menekan angka peredaran narkoba di nagari tabuik itu.




×
Berita Terbaru Update